Software Is Magic
Lorem ipsum dolor sit amet ectetur adipiscing elit. Nullam eget dolor sit amet sed diam nonummy nibh euismodor sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi beatae.
Learn More

Beranda







Tentang UMKM di Magetan


1. Profil dan Jumlah UMKM di Magetan

  • Pada tahun 2022, jumlah UMKM di Magetan mencapai sekitar 160.000 unit, yang terdiri dari 155.000 usaha mikro, sekitar 5.000 usaha kecil, dan lebih dari 100 usaha menengah. Pertumbuhan UMKM ini diklaim melebihi target yang telah ditetapkan pemerintah daerah.

    2. Upaya Pemerintah Daerah dalam Mendorong UMKM Naik Kelas

    Pemerintah Kab. Magetan, khususnya melalui Dinas Koperasi dan UMKM, menerapkan berbagai kebijakan dan program untuk membantu UMKM berkembang, antara lain:

    • Pelatihan dan pendampingan, mencakup packaging, pemasaran, serta bahan baku, agar produk UMKM memiliki kualitas unggulan

    • Akses ke pasar modern, seperti Indomaret (23 produk), Alfamart (16), serta 9 produk yang berhasil lolos masuk pasar modern lainnya. Produk kue basah juga didistribusikan ke outlet waralaba di Ngawi dan berbagai pusat oleh-oleh Jateng–Jatim.
    • Sertifikasi produk: Saat ini telah terbit 40 sertifikat produk (BSN) untuk UMKM yang masuk e‑katalog, dengan target 120 UMKM; e‑katalog ini memanfaatkan 40% anggaran APBD Magetan.
    • Sertifikasi halal: Dari sekitar 46.000 unit UMKM, baru 352 produk yang memiliki sertifikasi halal—masih rendah dan menjadi perhatian
    • Akses internet gratis: Sebanyak 541 pelaku UMKM di 14 desa mendapat bantuan akses internet fixed broadband (fiber optik) untuk mendukung aktivitas daring.
    • Pelatihan pemasaran digital, termasuk pelatihan fotografi produk dengan mini‑studio agar tampilan produk lebih menarik dan efektif dijual secara online.
    • Dorongan digitalisasi: Bupati Magetan menyerukan kepada pelaku UMKM untuk mengembangkan pemasaran digital dan ikut program seperti Digital Talent Scholarship dari Kominfo.

      3. Event dan Festival untuk Promosi Produk UMKM

      Pemerintah daerah secara aktif menggelar berbagai event bagi UMKM, seperti:

      • Festival "Kepang Si Emak" (event pertama dan kedua): Fokus pada kreasi pangan sehat, inovatif, enak, murah, dan berkualitas. Diadakan di Refugia Plaosan (2022) dan Desa Karas (2023), event ini turut mengangkat potensi lokal serta mendorong branding produk dan peningkatan daya saing

      • Festival Layang-Layang Karas: Digelar bersamaan dengan Kepang Si Emak sebagai daya tarik wisata sekaligus promosi produk UMKM.
      • Bazar Takjil Ramadhan: Melibatkan sekitar 100 UMKM dan PKL di Alun-alun Magetan.
      • Pameran di TMII: Produk unggulan Magetan—seperti kerajinan kulit, batik, dan olahan pangan—dipamerkan di anjungan Jawa Timur TMII untuk memperluas jangkauan pasar.                                                                        

          UMKM di Magetan terus menunjukkan perkembangan positif berkat berbagai dukungan pemerintah berupa pelatihan, akses pasar, acara promosi, dan digitalisasi. Meskipun demikian, tantangan seperti rendahnya tingkat sertifikasi halal masih perlu ditangani agar seluruh potensi UMKM bisa benar-benar tergarap dan produk lokal makin dikenal luas.                                                                                                                                                      







Tujuan Adanya UMKM di Magetan







{{text}}

Tujuan adanya UMKM di Magetan secara umum adalah untuk:

  1. 📈Meningkatkan Perekonomian Lokal
    UMKM berperan sebagai tulang punggung perekonomian Magetan dengan membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

  2. 🌐Memberdayakan Masyarakat
    UMKM memberikan peluang bagi masyarakat, terutama yang berkapasitas usaha kecil dan mikro, agar bisa mandiri secara ekonomi.
  3. 🛠️Mendorong Kreativitas dan Inovasi Produk Lokal
    UMKM di Magetan didorong untuk mengembangkan produk khas daerah dengan kualitas dan inovasi agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
  4. 📈Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Produk
    Melalui pelatihan, pendampingan, dan sertifikasi, UMKM diharapkan dapat meningkatkan standar produk supaya diterima oleh pasar modern maupun ekspor.
  5. 📈Memperluas Akses Pasar
    UMKM didorong untuk bisa menjual produknya tidak hanya secara lokal tapi juga nasional, bahkan internasional, melalui program pemasaran digital dan kemitraan dengan pasar modern.
  6. 🌐Mendorong Digitalisasi dan Pemasaran Online
    Pemerintah dan lembaga terkait mendorong UMKM Magetan untuk memanfaatkan teknologi digital agar dapat memperluas pangsa pasar dan mempermudah proses transaksi.

Jadi, UMKM di Magetan bukan hanya sekadar usaha kecil, tapi juga bagian strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menggerakkan roda perekonomian daerah.







 

Sejarah UMKM di Magetan


Sejarah perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Magetan mencerminkan dinamika ekonomi lokal yang terus bertransformasi, dari usaha tradisional menuju digitalisasi dan profesionalisasi. Berikut adalah gambaran singkat mengenai perjalanan UMKM di Magetan:

🛠️ Awal Mula dan Perkembangan Tradisional

Sejak tahun 1960-an, Magetan telah dikenal dengan industri kerajinan kulit, khususnya di Jalan Sawo, yang menjadi pusat para pengrajin sepatu kulit. Pada tahun 2013, terdapat 14 unit usaha kecil menengah (UKM) di kawasan tersebut, dengan jumlah tenaga kerja mencapai 223 orang. Produk kerajinan kulit Magetan telah merambah pasar regional hingga ke Papua, bahkan mulai dipasarkan secara digital melalui internet.

📈 Pertumbuhan dan Program Pemerintah

Pada tahun 2022, jumlah UMKM di Magetan mencapai sekitar 160.000 unit, terdiri dari 155.000 usaha mikro, 5.000 usaha kecil, dan lebih dari 100 usaha menengah. Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkopum) aktif mengembangkan UMKM melalui berbagai program, seperti pelatihan, pendampingan, dan akses pasar modern.

🎉 Festival UMKM dan Branding Produk

Untuk meningkatkan daya saing dan branding produk UMKM, Pemkab Magetan menggelar berbagai festival, di antaranya:

Festival UMKM "Kepang Si Emak": Digelar pada Desember 2022 di Kebun Bunga Refugia Plaosan, dengan tema "Kreasi Pangan Sehat Inovatif Enak Murah Berkualitas". Festival ini bertujuan untuk menggali potensi lokal dan meningkatkan branding produk UMKM. 

Festival UMKM "Kepang Si Emak 2": Dilaksanakan pada September 2023 di Lapangan Desa Karas, sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Magetan ke-348. Festival ini berkolaborasi dengan Festival Layang-Layang Karas dan bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM serta mendukung sektor pariwisata.

Festival UMKM "BERTAJI": Diselenggarakan pada Agustus 2023 di Lapangan Desa Lembeyan Wetan, dengan tema "Berkualitas-Tangguh-Aktif-Juara-Inovatif". Festival ini bertujuan untuk menggali potensi unggulan desa dan meningkatkan daya saing produk UMKM setelah masa pandemi COVID-19 .

🌐 Digitalisasi dan Perlindungan HAKI

Seiring dengan perkembangan teknologi, Pemkab Magetan mendorong UMKM untuk bertransformasi secara digital dan melindungi hak kekayaan intelektual (HAKI). Dinkopum Magetan mendampingi pelaku UMKM dalam mengurus hak merek atau HAKI untuk meningkatkan daya saing dan melindungi usaha mereka di era digital .

 

Perjalanan UMKM di Magetan menunjukkan adaptasi dan inovasi yang terus berkembang, dari usaha tradisional hingga digitalisasi, dengan dukungan pemerintah yang aktif dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM.







 

Visi & Misi Pengembangan UMKM di Magetan


Visi

  • Menjadi wilayah dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berdaya saing, dan harmonis. Serta menciptakan perekonomian daerah yang berkelanjutan, di mana UMKM berperan aktif sebagai salah satu pilar ekonomi kerakyatan

Misi

1. Pengembangan Hilirisasi Produk Unggulan:
Mengembangkan sektor pertanian dan mendorong hilirisasi produk unggulan yang berbasis UMKM dan koperasi untuk memperkuat perekonomian daerah.
 
 
2. Peningkatan Daya Saing dan Kewirausahaan:
Meningkatkan daya tarik investasi, ekonomi kreatif, pariwisata, serta menumbuhkan kewirausahaan melalui berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing dan menurunkan angka pengangguran.
 
3. Pemberdayaan Masyarakat:
Mendorong pemberdayaan masyarakat, termasuk di pedesaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum melalui UMKM.
 
4. Pengembangan Infrastruktur dan Ekonomi Digital:
Membangun infrastruktur yang memadai dan mengembangkan ekonomi digital serta kreatif untuk mendukung pertumbuhan UMKM.
 
5. Menciptakan Lapangan Kerja:
Berkomitmen untuk menciptakan lapangan pekerjaan melalui pengembangan sektor UMKM, ekonomi digital, dan industri kreatif.